Mukadimah Tajwid Alquran
(1). (إقْرَؤُوْاالْقُرْآَنَ بِلُحُوْنِ الْعَرَبِ وَأَصْوَاتِهَا(رواه الطبران
Para ulama Salaf dan kholaf sepakat tentang wajibnya tajwid Alquran
Imam ibnu Jazari Berkata :
والأخذ بالتجويد حتمٌ لازمُ
Membaca Al Qur’an dengan Tajwid Hukumnya Wajib
من لم يجوِّد القرآن آثم
Barangsiapa yang tidak mengamalkan tajwid dalam membaca Al Qur’an maka ia berdosa
لأنه به الإله أنزلا
Karena dengan tajwidlah Allah menurunkan Al Qur’an.
وهكذا منه إلينا وصلا
demikian dengan tajwid pulalah al Qur’an dturunkan kepada kita.
(2). Rasulullah bersabda :
اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه (رواه مسلم)
“Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (H.R.Muslim)
(3). RAsulullah Saw bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
(4). Rasulullah Saw bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang mukmin yang mahir membaca Al Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.” ( HR.Muslim,no 798).
(5). Rasulullah Saw bersabda :
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah Azza wa Jalla untuk membaca Kitabullah (Al-Qur`an) dan mereka saling mempelajarinya kecuali sakinah (ketenangan) akan turun kepada mereka, majlis mereka penuh dengan rahmat dan para malaikat akan mengelilingi (majlis) mereka serta Allah akan menyebutkan mereka (orang yang ada dalam majlis tersebut) di hadapan para malaikat yang di sisi-Nya. (HR. Muslim)
(6). Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits qudsi :”Barangsiapa yang disibukkan dengan Al Qur’an dan berdzikir kepadaKu, hingga tidak sempat meminta kepadaKu, maka aku akan memberikan apa yang terbaik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan firman Allah atas perkataan makhluk-Nya adalah seperti keutamaan Allah atas semua makhluknya.” HR. Turmudzi.
“Disibukkan dengan Al Quran” artinya menjadikan Al Quran sebagai kesibukan kita yang utama. Sibuk membaca, sibuk mempelajari dan sibuk mengajarkan Al Quran serta mengesampingkan kesibukan lain dalam keseharian kita, akan membuat kita menjadi manusia yang dilimpahi karuniaNya.
Para ulama terdahulu memutus sementara hubungan dengan masyarakat khusus untuk mempelajari kembali Al Quran. Banyak yang bilang mereka terlalu sibuk mencari uang atau mengurus keluarga sehingga tak sempat, tak ada waktu untuk Al Quran. Padahal dengan menyibukkan diri dengan Al Quran di tengah kesibukan lainnya kita akan banyak mendapat kemudahan dan keberkahan dalam mengerjakan hal-hal lainnya.
Komentar